Jember, Nahdlatul Ulama (NU) diimbau untuk tetap mewaspadai gerakan kelompok yang terus menyudutkan NU dan amaliahnya. Bukan tidak mungkin masyarakat termakan oleh propaganda kelompok yang tidak bertanggung jawab tersebut seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Energi NU semestinya disisakan untuk mengatasi masalah lainnya.
Demikian disampaikan tokoh NU Jember KH Hamid Hasbullah saat memberikan ceramah dalam pengajian di Masjid At-Taubah, Perumahan Kramat 2, Kranjingan, Jember, Senin (16/5) malam.
Menurutnya, kelompok-kelompok seperti Salafi dan sebagainya dengan kekuatan finansial sekaligus militansinya terus berusaha menancapkan doktrinnya di tengah-tengah masyarakat Jember yang mayoritas nahdliyyin.
“Jangan sampai lengah dengan isu-isu yang lain. Kita wajib waspada selalu.”
Penegasan tersebut mengingatkan agar energi NU tidak terfokus pada penyikapan terhadap isu-isu pemecah belah NKRI yang diusung HTI. Sebab, apa yang dilakukan kelompok-kelompok radikal lain tidak jauh berbeda dengan HTI.
Menurut Pengasuh Pesantren Al-Azhar ini, NU sejatinya sangat toleran dan ingin hidup damai dengan siapapun. Namun ketika NU terus dihujat dan disudutkan, tidak ada cara lain kecuali menghadapi mereka dengan sungguh-sungguh.
“NU tidak mencari musuh, tapi kalau ketemu musuh jangan lari. Apalagi ini menyangkut keyakinan, aqidah yang kita pegang,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Ikatan Takmir Masjid dan Musholla Kabupaten Jember Edi Prasetyo menegaskan, pihaknya dalam sebulan ini sudah mengagendakan pengajian di beberapa titik yang rawan terhadap arus pergerakan Salafi.
“Kita berusaha memberikan pencerahan kepada masyarakat, bagaimana dakwah NU dan bagaimana pula kelompok-kelompok yang selalu menjelek-jelekkan NU,” ucapnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)
Sumber: NU Online