Jakarta, Goethe-Institut Indonesia menjajaki sejumlah kerja sama dengan PBNU mencakup antara lain kebudayaan, pengembangan sumber daya manusia, teknik perkapalan, ekonomi dan keuangan syariah.
Penjajakan itu mengemuka pada pertemuan Direktur Goethe-Institut Indonesia Sohns Katrin saat bersilaturahim ke PBNU di Jakarta, pada Rabu (11/2). Ia ditemui Ketua PBNU H Eman Nuryaman, dua Wakil Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama PBNU Dr.rer.nat. Jaenal Efendi (M.A alumni Goetingen Univ Jerman) dan Asyrofudin Nur Widodo, dan Wakil Ketua Lembaga perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) PBNU M. Afifi.
Ditemui setelah pertemuan, Jaenal Efendi mengatakan Goethe-Institut Indonesia, tertarik datang ke PBNU masyarakatnya banyak sehingga temanya harus luas. Tapi paling tidak, arah kerja sama ke kebudayaan, pengembangan sumber daya manusia, teknik perkapalan, ekonomi dan keuangan syariah.
PBNU akan membuat draft kerja sama kedua belah pihak, kemudian mengadakan pertemuan kembali untuk menyepakati bidang-bidang yang penting untuk dikerjasamakan. “Tapi pintu masuk awalnya melalui cultur (kebudayaa, red.), juga ekonomi Islam yang sebenarnya masuk ke dalam kebudayaan juga,” terang Jaenal.
Nanti, lanjut dia, Goethe-Institut Indonesia akan mengajak NU untuk diperkenalkan dengan Kedutaan Besar Jerman. Dari situ bisa ada kerja sama yang lebih luas lagi. (Abdulllah Alawi)
Sumber: NU Online